Cerita Part. 1 :
* KTX Busan ke Seoul
* Menyewa loker di Stasiun Subway
* Gyeongbokgung Palace
* National Palace Museum of Korea
* Insadong
* Namsan Tower
MENCOBA KTX DI KOREA
Untuk cerita lengkap pengalaman naik KTX & bagaimana cara menukarkan tiket kereta yang saya beli lewat online, bisa dibaca lebih lanjut di cerita saya sebelumnya disini.
TIPS MENYIMPAN TAS BAWAAN
Notes :
GYEONGBOKGUNG PALACE
* KTX Busan ke Seoul
* Menyewa loker di Stasiun Subway
* Gyeongbokgung Palace
* National Palace Museum of Korea
* Insadong
* Namsan Tower
MENCOBA KTX DI KOREA
Saya mencoba moda transportasi KTX untuk menuju ke Seoul dari Busan. Sekali-kali ingin tahu rasanya kereta cepat di Korea, dan apakah keretanya mirip dengan yang ada di tanah air. Kereta cepat KTX ini secara penampilan luar memang agak berbeda dengan kereta api di tanah air, karena moncong-nya berbeda. Tapi dari segi interior, hampir sama. Bahkan menurut saya kereta argo lebih lebar & nyaman tempat duduknya dibandingkan KTX yang saya naiki ini. Tempat duduknya lebih sempit & lebih keras.
Untuk cerita lengkap pengalaman naik KTX & bagaimana cara menukarkan tiket kereta yang saya beli lewat online, bisa dibaca lebih lanjut di cerita saya sebelumnya disini.
TIPS MENYIMPAN TAS BAWAAN
Nah selama saya jalan-jalan di Busan saya hanya membawa 2 buah ransel. Satu ransel saya bawa, satu ransel lagi hubby yang bawa. Tentu saja ukurannya beda, punya saya ukuran kecil supaya ringan, punya hubby jelas lebih besar & berat hahaha..
Dimana dong koper kami? Untuk koper kami 2 buah yang berat itu, saya tinggal alias dititipkan di hotel terakhir yang kami inapi sebelumnya di Seoul. Kami menginap di hotel Skypark Dongdaemun 1 yang menyediakan fasilitas titipan koper bagi tamunya yang akan balik lagi menginap disana. Untuk review hotel ini bisa dibaca di cerita saya sebelumnya disini.
Nah, hari terakhir di Busan setelah check out, karena 2 buah ransel kami cukup penuh (dan tentunya tambah berat) maka kami menitipkan sebagian besar barang kami di loker yang bisa disewa di stasiun subway, dalam hal ini saya berhenti di Busan Station Metro Station. Kami memasukkan koin ₩1500 untuk menyewa 1 buah loker. Karena saat itu koin kami kurang dari ₩ 1500, kami tukar dulu di customer service tidak jauh dari situ. Paman yang menjaga Customer Service sangat ramah, selain menukar uang kertas kami jadi koin, beliau juga dengan semangat membantu kami memasukkan koin ke mesin loker sampai bisa. Hebat yaa??
* Untuk mengetahui mana loker yang kosong (tidak digunakan oranglain), pilihlah loker dengan kunci yang masih tertempel di loker tsb, karena baik ada isinya / tidak, semua loker dalam posisi tertutup.
* Tidak semua loker pengoperasiannya menggunakan koin. Ada pula yang menggunakan uang kertas. Saya sempat menjumpai loker seperti itu, sayang mesinnya mengalami gangguan.
* Bagi yang mau menyimpan bawaan di Busan Train Station (Stasiun kereta KTX, diatas subway ini) juga disediakan loker, jadi tidak harus loker yang ada di stasiun subway, saya baru mengetahuinya belakangan ketika akan berangkat dengan KTX. Kondisi lokernya lebih bagus & lebih besar dari yang di subway, sehingga koper Anda bisa masuk, tapi jelas harganya lebih mahal daripada yang di subway ini.
Setelah sampai di Seoul malam hari, dari stasiun kereta kami langsung menuju ke stasiun subway yang terkoneksi dengan baik dari stasiun kereta. Kelemahannya kita harus jalan kaki keluar dari gedung stasiun kereta untuk menuju ke stasiun subway. Jadi kalau lagi hujan (seperti yang saya alami) payung sangat sangatt diperlukan. Anehnya, banyak penjual payung berada diluaran stasiun lho. hehehe.. jadi jangan malu-malu kalau mau beli
Saya naik subway untuk kembali ke hotel kami Skypark Dongdaemun 1, resepsionis yang menyambut kami waktu itu sangat fasih berbahasa Inggris, sangat ramah & beliau memberi kami free masker wajah dua buah & voucher belanja di Shilla Duty Free, yang bisa mudah diraih karena hotel menyediakan free shuttle kesana, salah satu keistimewaan hotel ini . Selain free shuttle ke Shilla, hotel ini juga menyediakan free shuttle ke daerah perbelanjaan Dongdaemun yang terkenal itu.
GYEONGBOKGUNG PALACE
Berangkat pagi hari dari hotel, kami mengunjungi Gyeongbokgung Palace menggunakan subway. Turun di Gyeongbokgung Palace, Line 3, exit 5. Keunikan sewaktu hendak keluar dari stasiun ini, kita akan melihat “gerbang” yang saya baca di papan sampingnya kalau lewat gerbang ini akan panjang umur :D
Harga tiket masuk ₩ 3.000 (adult 19-64 thn), ₩1.500 (chd 7-18 thn) usia dibawah/diatasnya free.
Free Guided Tour (dalam bahasa Inggris) Pukul 11.00 ; 13.30 ; 15.30. Ada juga dalam bahasa Japanese & Chinese dengan perbedaan jam.
Jam buka loket masuk : 9.00 – 16.00 (bulan Jan-Feb, Nov-Des), jam 9.00-17.00 (Mar-Mei, Sep-Oktober), 9.00-17.30 (Juni-Agustus). Untuk Jam tutup istana selisih 1 jam dengan jam terakhir buka loket. Istana ini tutup setiap hari selasa.
Gyeongbokgung Palace adalah istana utama jaman dinasti Joseon yang dibangun tahun 1394. Istana ini merupakan istana terbesar di Seoul, dari lima istana yang berdiri. Di kawasan ini selain berdiri Gyeongbokgung juga berdiri dua museum, yaitu National Palace Museum of Korea dan National Folk Museum. Juga ada Blue House / Cheong Wa Dae, yang merupakan kediaman Presiden Korea.
Sebelum masuk ke kawasan Gyeongbokgung Palace, saya sarapan dulu di cafe yang terletak di area ini, maklum saya memesan kamar hotel tanpa breakfast jadi perut kosong waktu keluar dari hotel hehehe Saya tahu cafe ini sewaktu keluar dari stasiun subway & melewatinya dalam perjalanan menuju ke loket masuk.
Nasi Goreng Kimchi di Cafe Lt. 1F |
Menu yang saya pesan adalah Nasi goreng kimchi. Rasanya seperti nasi goreng dengan daging ham, disajikan dengan telur ceplok & kimchi. Minuman disediakan gratis (air putih).
Nah setelah perut kenyang, jalan-jalan pun jadi enak hehehe.. untung lho saya tadi sarapan dulu karena ternyata kawasan istana ini cukup luas. Foto di depan gerbang palace merupakan hal yang wajib pemirsa, ggak afdol kalau ke Korea belum foto disini layaknya kalau ke Singapore harus foto di depan patung merlion.
Gyeongbokgung Palace sangat ramai, penuh dengan turis lokal & mancanegara. Saya sering berpapasan dengan rombongan turis China disini. Sedangkan turis lokal rata-rata muda mudi Korea yang suka sekali memakai Hanbok (=baju tradisional Korea yang berbentuk seperti rok lebar dengan pita warna-warni, sangat cantik; bagi pria bajunya seperti jubah yang panjang, persis seperti di drama Korea ituu lhooo…), mereka ada yang selfie, welfie, ada yang prewed dan lain-lain.
Saya menjumpai rombongan anak-anak sekolah disini, mereka tampak gembira bermain-main bersama teman & guru mereka. Di dalam Gyeokbokgung terdapat cafe & toko souvenir yang menjual aneka aksesoris, buku-buku & patung yang memakai hanbok. Jadi bagi yang lapar/haus bisa membeli di Cafe didalam istana.
Oya selama disini, saya melihat banyak petugas militer berjaga & mengitari kawasan istana, mereka mengenakan seragam militer Korea. Wajah mereka rata-rata tampan pemirsa hehehe.. jadi berasa kalau mereka ini artis K-pop yang sedang wamil (wajib militer)
NATIONAL PALACE MUSEUM OF KOREA
Address : 110-820 12 Hyoja-ro, Jongno-gu, Seoul. Tel : 02-3701-7500
Subway : Use gate No. 5 at Gyeongbokgung Station atau Gate No. 1 at Gwanghwamun Station. Kalau naik bus turun di perhentian Gwanghwamun, Sejong-no area.
Berada satu kawasan dengan istana, saya mengunjunginya setelah puas berkeliling istana. Biaya masuk museum ini gratis.
Buka setiap hari kecuali hari senin (kecuali ada national holiday, maka akan buka bila jatuhnya hari senin). Jam buka museum : Pk. 9.00-18.00 ; untuk weekend & holiday 9.00-19.00.
Free Guided Tours dalam bahasa Inggris, Korea, China, Japanese dengan pembagian jam tertentu. Untuk bahasa Inggris sehari ada 2 kali, jam 11.00 dan 14.30 siang.
Didalam museum 3 lantai yang cukup luas ini bisa dilihat peninggalan sejarah dari dinasti Joseon yang berusia sekitar 500 tahun mulai dari seni seperti lukisan raja kaisar Gojong, mobil kaisar Sunjong, benda-benda untuk upacara kerajaan, pedang yang digunakan untuk berperang, jubah berpola burung kuau untuk keperluan upacara, lonceng, perhiasan & masih banyak lagi.
Saya menemukan Museum Shop didalam, barang yang dijual cantik-cantik, termasuk miniatur pakaian hanbok lengkap, sepatu cantik, istana, kapal, lukisan dan masih banyak lagi.
Bagi yang mau melihat patung raksasa King Sejong dan Admiral Yi Sun-shin bisa melihat dari depan gerbang Gwanghwamun. Lokasi gerbang ini di depan istana Gyeongbokgung, jadi gerbang ini seperti gerbang masuk istana yang biasanya ada petugas yang menjaganya. Lokasi patung King Sejong & Admiral Yi Sun-shin dinamakan Gwanghwamun Plaza. Bila kita berdiri di depan patung sang Admiral, kita bisa melihat Gwanghwamun Gate dan istana Gyeongbokgung dengan latar belakangnya gunung Bukhon di kejauhan. Indah bukan ?
INSADONG
Lepas dari Museum saya menuju ke kawasan perbelanjaan yang terkenal, Insadong. Di Insadong saya melihat keramaian yang menyenangkan karena tempat ini dipenuhi turis baik lokal maupun mancanegara. Di kiri kanan jalan penuh toko-toko yang memajang aneka macam souvenir, lukisan, keramik, juga ada warung teh, toko obat, restoran kecil yang cantik-cantik (menunya rata-rata bibimbap & makanan lokal), toko roti dan masih banyak toko yang lain.
Saya terkagum-kagum dengan beberapa restoran kecil yang berbentuk rumah tradisional Korea, hanok. Ada juga beberapa cafe yang cantik penataan ruangnya. Di pinggir jalan juga ada beberapa pedagang yang menjajakan makanan kecil/jajanan seperti sate sosis berukuran jumbo, cumi dan lain-lain. Saya sempat mencoba roti isi kacang merah di salah satu toko roti yang cukup ramai & penjualnya ramah. Rotinya empuk & isian kacang merahnya enak. Yang saya heran selama di Korea mudah sekali menemukan roti isi kacang merah / segala sesuatu yang rasanya adalah kacang merah, tapi mencari roti isi cokelat seringnya kosong, seperti yang saya alami juga di toko roti ini
Saat berjalan santai di gang-gang sekitaran Insadong, saya melihat kubah gereja & mengikutinya sampai keluar dari area Insadong yang ramai, menuju jalan utama, disitulah saya menemukan Chondogyo Central Cathedral. Sayang gereja ini tutup, jadi saya tidak bisa menengok ke dalam. Tapi duduk di bangku depan gereja, dibawah pepohonan rindang sambil menikmati suasana disini cukup menyejukkan hati
Memang aura di Insadong berbeda dengan tempat lain yang sejenis. Tapi bila anda ingin berbelanja souvenir kecil untuk oleh-oleh seperti gantungan kunci, magnet dan sejenisnya, disini harganya lebih mahal. Jauh lebih murah di Gukje Market Busan. Walaupun secara general memang harga-harga di Seoul lebih tinggi dibanding di Busan.
NAMSAN TOWER
Selepas dari Insadong, saya menuju ke Namsan Tower atau sering juga disebut N Seoul Tower untuk menutup jalan-jalan hari ini. Namsan Tower yang berada di gunung namsan tampak jelas bercahaya di malam hari dari jendela kamar hotel kami. Itulah sebabnya kami memilih kunjungan malam hari supaya lebih dramatis hehehe… walaupun ternyata cuacanya sangat dingin di malam hari brrrrr……… jadi bila mau kesini malam hari, ingatlah untuk pake jaket tebal/sarung tangan supaya hangat.
Cara ke Namsan Tower bisa naik cable car atau naik bus, dimana cara yang terakhir ini paling mudah & murah menurut saya. Ada beberapa bus yang berhenti di halte yang mudah dijangkau dari kota. Bus yang menuju ke Namsan Tower No 02, 03 & 05. Untuk rute lengkapnya bisa dibaca disini.
Dari perhentian bus, kami jalan kaki nanjak sekitar 5 menit untuk menuju ke namsan tower. Bagi yang mau beli minum dulu bisa beli di gerai minimarket di dekat perhentian bus tadi, karena sampai di Namsan Tower menurut pengalaman saya harga minumannya lebih mahal, karena pilihannya juga lebih lengkap seperti taiwan tea dan sejenisnya, bukan minuman dalam botol seperti di minimarket.
Untuk menuju ke lantai atas bisa naik lift. Nah Namsan ini terkenal dengan Gembok Cinta-nya (Namsan Love Lock), jadi banyak muda mudi Korea kesini buat beli gembok & memasangnya di beberapa spot yang disediakan. Katanya sih kalau pasang gembok cinta disini & membuang kuncinya, cinta kita akan abadi.. cieee.. percaya ?? percaya gga percaya, yang jelas memang seru & lucu melihat banyaknya gembok aneka warna yang dipasang di tempat ini.
Saya? ya iyaaa donggg… sudah jauh-jauh & kedinginan disini, rasanya kurang afdol kalau belum pasang gembok cinta juga hahaha.. sekali-kali romantiss di negeri orang kann…hehehe..
Gembok bisa dipasang di sepanjang pagar/pohon buatan. Jangan buru-buru pasang, karena ternyata ada cukup banyak tempat untuk memasang gembok, bisa pilih yang masih “sepi” dari gembok-gembok lain hehehe.. Oya gemboknya bisa beli di toko-toko sekitarnya. Harganya cukup terjangkau & bisa pilih aneka warna, dapat free spidol buat nulis kalimat romantismu di gembok
Selain karena gembok cinta tadi, pemandangan dari atas Namsan Tower memang indah. Kita bisa melihat kota Seoul dari atas, yang berkilauan cahaya di malam hari. Saya tidak berlama-lama disini pemirsa, karena tangan uda beku jadi pengin secepatnya pulang, lagipula hari juga udah malam, saatnya hunting makan malam & pulang ke hotel.
Kami pulang memakai bus dengan nomor yang sama waktu berangkat. Bus ini akan segera berangkat begitu penuh, jangan khawatir, penuhnya cepat banget / lebih tepatnya saya cepet-cepetan masuk bus takut gga dapet tempat duduk hehehe..
Turun dari bus saya membeli Wendy’s untuk makan malam, take away, saya makan di hotel saja supaya tidak kemalaman. OMG, mbak’nya Wendy’s mirip artis Song Hye-kyo
Sekian jalan-jalan hari ini. Tunggu cerita selanjutnya jalan-jalan di Seoul part 2 ya!
***
Jadi rindu Pangkalpinang,ortu ada di sana,saya asli Jember
BalasHapusJadi rindu Pangkalpinang,ortu ada di sana,saya asli Jember
BalasHapus